tirto.id - Direktur Eksekutif Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua Theo Hesegem merespons perihal TPNPB-OPM ancam tembak pilot Susi Air, Philip Mehrtens.
"Pilot tidak merasa dirinya aman dan akan mengalami trauma sepanjang hari karena ia diancam akan ditembak mati di tangan TPNPB-OPM Kodap III dibawah pimpinan Panglima Jendral Egianus Kogeya," kata Theo kepada Tirto, Senin (29/5/2023).
Ancaman pembunuhan terhadap Philip bukan solusi penyelesaian masalah dan jalan keluar untuk menentukan nasib sendiri alias kemerdekaan Papua.
"Justru semua orang tidak akan simpati terhadap perjuangan TPNPB untuk menentukan nasib sendiri bila pilot ditembak mati," tutur Theo.
Ada 30 hak asasi manusia dalam Deklarasi Universal HAM yang diumumkan oleh Majelis Umum PBB, salah satunya hak atas hidup. Maka Theo berpendapat TPNPB tidak mengancam atau membunuh Philip, sebab ia berharap agar hak-hak Philip sebagai manusia masih dijunjung oleh Egianus cs.
"Saya berharap TPNPB segera menunjuk tim negosiasi untuk melakukan lobi dengan pemerintah Indonesia dan Selandia Baru," ucap Theo.
Sebelumnya, Philip mengaku nyawanya sisa dua bulan lagi. Sehingga, Ia mendesak pemerintah Indonesia dan Selandia Baru serius bernegosiasi dengan pihak OPM.
"[Mereka] kasih dua bulan lagi, untuk negara yang lain untuk bicara dengan Indonesia, untuk Papua merdeka," kata Philip dalam video yang Tirto terima, Sabtu, 27 Mei 2023.
"Kalau sudah dua bulan mereka (pemerintah Indonesia dan Selandia Baru) tidak bicara dengan Papua, mereka akan tembak saya," tambahnya.
Lantas Komandan Batalyon TPNPB Ndugama Derakma, Rumianus Wandikbo, menegaskan perkataan Philip.
"Kami kasih waktu dua bulan untuk pilot. Kalau dalam dua bulan, negara tidak ke Indonesia, lalu Indonesia tidak mengaku (kemerdekaan Papua), kami akan tembak pilot," tutur Rumianus.
Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengaku video itu ditekan pada April tahun ini, namun dirinya baru menerima fail video pada 13 Mei 2023.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto